Gaji papa yang terbilang cukup besar untuk ukuran keluarga menengah seperti kami dirasa tidak cukup. Selama ini kami merasa cukup-cukup saja hingga sebagian besar uang digunakan untuk membayar kredit mobil. Sungguh, bulan-bulan ini terasa menyesakkan sekali.
Bayangkan saja, gaji papa jika dipotong untuk biaya kredit mobil hanya cukup untuk menghidupi keluarga ini sampai pertengahan bulan saja. Mungkin kurang dari tengah bulan.
Bagaimana cara kami menutupinya? Utang!!
iya utang. Mama meminjam uang kesana-kemari melalui saudara dan tetangga kami. Bahkan tukang sayur pun kami hutangi. Dan rentenir batak pun juga kami hutangi!!!
ini benar-benar diuar dugaan kami. Jujur saja saya malu sekali. Malu. Saya tidak terbiasa berhutang, secara umum memang keluarga kami sangat pantang yang namanya berhutang. Tapi, setelah ada kredit mobil yang cukup besar, akhirnya kami pontnag-panting untuk medapatkan pinjam sana pinjam sini. Bahkan untuk berangkat ke kampus saja sering saya urungkan niat karena tidak ada ongkos dan uang print. tapi ada satu teman yang baik sekali pernah meminjamkan uangnya untuk kebutuhan print skripsi.
Separah itukah? iya memang parah, mungkin karena kami belum terbiasa. Tapi sikap bersyukur harus selalu ditanamkan. Hingga puncaknya (mungkin) tadi pagi saya mengunjungi salah satu rumah tante saya. iya untuk berhutang. Jujur saja langkah kaki ini begitu beraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat jikalau tujuannya untuk berhutang. Tapi ya kepada siapa lagi, tante yang satu ini memiliki usaha yang lumayan. Setelah mendatangi rumahnya, saya mengutarakan maksud untuk berhutang. Dan tante bilang uangnya ada agak siangan. Akhirnya saya pulang lagi.
Setelah itu, jam setengah dua belas tiba. Saya pun ke rumah tante saya lagi, dan anak buahnya bilang tante sedang pergi. Akhirnya saya pulang lagi. Tadinya saya tidak mau, tapi adik saya yang lelaki hendak berangkat kuliah dan pasti butuh ongkos. Jadinya saya ke sana. Setelah pulang tidak membawa hasil apa-apa. Adik cukup pengertian orangnya, dia meminjam motor yang ada bensinnya agar ia tidak usah beli bensin lagi.
Tapi, mama tiba-tiba bilang "lebih baik mama mati aja deh. Mau minum aja susah!! Udah jangan pada berantem, jagain tuh adenya. Ga kuat hidup begini. Malu banget!! mau beli obat aja susah" (mama pernah sakit dan obatnya itu harus dibeli tiap bulan, tapi untuk Oktober ini obatnya habis, dan belum beli lagi karena UANG nya ga ada :()
Saya ga bisa bilang apa-apa. Saya diam saja. Saya malah tambah pusing. Pusing sekali. Karena apa, karena mama berbicara seperti itu. Saya ga nyalahin mama. Saya cuma kecewa smaa perkataan mama yang seperti itu. Saya sebenernya kasihan sekali sama mama. Kasihan dan sebagai anak tertua saya belum bisa kaish banyak. Saya kerja sih memang kerja sebagai guru les part time, tapi semua gajinya kan dibayarkan saat awal bulan. Dan ini kami kesulitan saat pertengahan hingga akhir bulan.Pernah suatu hari saya memberanikan diri mengutang pada ibu pemilik les. Bayangkan mengutang pada beliau. Benar-benar saya harus mengumpulkan nyali yang besar untuk dapat melakukan itu. Tapi kahirnya dikasih juga saya uang utangan.
Balik lagi ketika mama berbicara seperti itu. Saya sempat kepikiran apa yang harus saya lakukan? Orang bilang jika dalam situasi serba minim kreativitas dan ide seseorang itu akan keluar. Tapi yang terlintas di benak saya adalah "apa saya jual diri saja ya?" Parah kan? iya parah , masa sempet kepikiran begitu!! Buru-buru saya beristighfar. Na'udzubillahimindzalik. Masa saya baru juga dikasih ujian seperti ini sudanh mengambil jalan terlarang?....
Sempat juga terlintas di pikiran untuk menjual es keliling, atau jual barang di situs berniaga.com atau tokobagus.com yang sekarang ganti nama jadi olx.com, atau sempet juga mikir buka usaha privat di rumah dengan bayaran per jam 5.000 aja. Iya 5.000 yang penting untuk makan hari-hari itu ada. Tapi ya lagi-lagi itu cuma di pikiran.
Akhirnya saya malah kepikiran buat nulis di blog ini.... Bukan maksud mengumbar masalah keluarga, bukan. Ini cuma sebagai pengingat saja bagi diri saya sendiri bahkan kalian sebagai pembelajarna hidup. Mudah-mudahan saya ga putus asa..... soalnya tadi sempet juga kepikiran bunuh diri tapi ya lagi2 Allah masih menyadarkan saya, jadi saya istighfar lagi.....
Dan akhirnya saya lagi mencari-cari cara cepat mendapatkan uang. Iya beneran saya sampai nyari di google. Mudah2an saja saya dapat inspirasi........
Saya cuma mohon Allah membukakan pikiran mama untuk tidak berputus asa lagi...
Hikmahnya adalah bahwa benar adanya saat kesulitan datang saudara atau teman yang benar-benar peduli dan yang tidak peduli terlihat jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar