Senin, 08 September 2014

Tante ku yang Hebat

Assalamualaikum

Kali ini saya ingin berbagi tentang omongan yang disampaikan oleh tanteku. Iya kemarin kami sempat berbincang dengannya di restoran miliknya. Obrolannya sangat berbobot. Entah kenapa tanteku yang satu ini sangat hebat dalam berbicara (hebat dalam arit yang sebenarnya).

Kemarin ia menceritakan bahwa usia muda seperti kami (kebetulan teman saya ikut nimbrung dalam obrolan kemarin) harus gencar melakukan usaha. Usaha dalam arti bisnis. Bisnis apa pun , dagang apa pun asal halal dan bermanfaat sangat baik. Dagang baju , tas, atau apapun diusahakan untuk berani. Kuncinya adalah peka membaca situasi dan memiliki mental yang berani. Peka membaca situasi maksudnya adlaah sebagai contoh begini jika kita bergaul dengan teman-teman kita, jangan hanya ikut dalam kesenangannya saja, tapi lihat apa yang sengan trend di kalangan teman kita itu. Misalnya yang lagi ngetrend itu tas, maka sungguh peluang yang baik jika kita mau berusaha sedikit untuk mencari tas kemudian menjualnya kepada mereka.

Menurut tanteku, sudah tidak jamannya lagi jika kita menuntu seorang anak untuk menjadi juara. Asal dia bisa mengikuti pelajaran dengan baik, itu sudah cukup. Tetapi jika memang ana itu juara ya itu merupakan karunia yang sangat indah. Sekarang yang lebih dituntut adalah kepintaran sosial dari seorang anak dan kepintaran berwirausaha yang dipupuk semenjak dini. Dengan ia memiliki kepintaran sosial ia akanbisa bergaul dengan kadar yang sesuai. Hal ini sangat penting. Kemudian, tanteku berkata bahwa lingkungan yang baik akan membentuk pergaulan yang baik juga. Dia berkata bahwa jika anka itu berada dalam suatu lingkungan yang memiliki semangat positif secara langsung atau tidak itu akan mempengaruhi dan membentuk karakter dan cara berpikirnya. Makanya, sudah sepatutnya jika orang tua yang memiliki ekonomi lebih menyekolahkan anaknya di sekolah yang baik. Bukan untuk mencari gengsi tetapi untuk menceburkan akan itu di lingkungan dengan gairah yang positif. Misalnya saja, jika anak berada di sekolah yang elit yang mayoritas etnis C, dimana di usia mereka sudah merencanakan bisnis kecil-kecilan, bukan tidak mungkin, anak kit akan tertular semangat membangun bisnis tersebut. Segi pergaulan, cara berkata dan pola pikir anak akan terbentuk dari situ.

Kemudian, obrolan yang menarik lainnya adalah ia mengatakan bahwa 90% kepintaran anak itu berasal dari gen ibu. Iya dari orang tua perempuan. Awalnya saya kurang percaya , apa iya seperti itu. Saya coba googling di rumah. Dan ternyata banyak artikel yang membahasnya bahwa memang benar kepintaran anak berasal dari Ibu, tetapi untuk berapa persen saya kurang tahu. Namun, memang besar porsi kepinataran seorang anak yang diturunkan dari ibunya. Malah ada artikel yang menyebutkan bahwa "cari suami ga perlu yang pintar yang penting banyak duitnya, tapi kalo cari istri harus yang pintar ". Lah kan lebih baik lagi kalo dua-duanya pintar ya. nah ini balik lagi ke pembicaraan sebelumnya mengenai lingkungan baik akan berdampak baik juga. Kalo kita sekolah kemudian bekerja di tempat yang baik bukan ga mungkin dapet pasangan yang baik plus pinter juga kan  hehehheheh. Nah jadi kalo laki-laki itu menyumbang sebagian besar gen pembentuk fisik.

Nah menurut tante saya ini, mama kami (aku dan mama ku) adalah wanita yang pintar karena melahirkan anak-anak yang pintar (amiin). Namun, belum saja tergali potensinya. Contohnya saja tante saya yang memiliki potensi berdagang, akhirnya membuka restoran. Sebenarnya ia tidak jago masak, namun yang diperukan adalah kemauan untuk mencoba, mencoba, dan mencoba serta tidak takut pada resiko. Mislanya untuk menambah menu baru jangan takut akan bumbu, selagi kita serius mencoba menu baru tersebut, berapa pun tak masalah demi hasil akhir yang enak. Nah, kembali lagi ke mama kita. Jadi, karena mama kita sudah berumur, kini saatnya kami yang muda-muda menggali potensi. Misalnya kalau kami suka dengan make up maka berbisnislah di make up. Kebetulan saya senang dengan dunia pendidikan. Dunia pendidikan bisa dijadikan bisnis asal benar, halal, dan positif. (insyaAllah, saya sedang merancangnya). Biasanya nanti setelah menikah akan ada pertentangan dengan pendapat suami. Mungkin suami ada yang melarang untuk melakukan bisnis dengan pikiran biarlah ia yang mencari nafkah. Namun, tak apa, asal tetap positif dan tetap memprioritaskan keluarga, bisnis haruslah jalan terus. Karena nanti di kemudian hari ketika bisnis kita berhasil suami akan merasa bangga terhadao istrinya.

Satu motto dari tanteku yaitu "Kalo bisa jangan bergantung dengan uang orang lain. Maksudnya gini, kalo sudah punya anak dan menjadi tua jangan ada pikiran agar anak menanggung usia tua kita. Mulailah usaha darisekarang demi masa tua nanti"

Sekian sih yang ingin saya bagikan terhadap percakapan yang berlangusng kemarin 8-9-1024 kira2 jam 10 pagian di Restoran Waroeng Cobeq Tanjung Priok. Yah, banyak benarnya perkataan tanteku ini (namanya Sulastiah.A ) . Yang baik kita jadikan contoh dan kita perkaya informasi yang positif di pikiran kita. Ciao bella (Syahrini keleus..) hahahha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar