Assalamualaikum. Good nite Jakarta :)
yesterday i got a new lesson. Saya baru menyadari betapa buruknya meremehkan orang lain (oke, maybe that person didn't aim to do that) . Mungkin perasaan saya saja. Intinya, saya menganggap hal itu sebagai pelajaran tanpa menyalahkan orang lain. Yang pasti, saya merasa bahwa saya masih harus banyak belajar, banyak sekali.
Bahwa saya masih sangat harus banyak belajar tentang Sosiologi dan ilmu-ilmu lainnya, itu memang benar. Bahwa saya harus banyak belajar tentang bagaimana untuk tidak cepat tersinggung, itu juga benar. Bagaimana menjadi pribadi yang ramah, menjadi orang yang optimis dalam segala kesempatan, bagaimana mengatur anger saya, bagaimana selalu berpikir positif, bagaimana menjadi contoh yang baik, bagaimana menjadi diri sendiri dengan penuh percaya diri, bagaimana menganggap hal baru sebagai pelajaran dan bukan beban yang harus ditakuti, bagaimana menjadi pribadi yang pandai bersyukur, bagaimana menjadi pribadi yang selalu menghargai waktu, orang lain, dan apa pun itu, mereka adalah benar.
Saya tidak bisa terus-terusan berlaku seperti "latah" apa yang orang lain bilang atau kerjakan , saya ikuti. tetapi i have to be smart in taking the good things that i can take from others. it doesn;t meant that u hav to be another person.
Saya cukup sering merasa "mengalah" dan saya rasa dari sikap "mengalah" itu saya mendapatkan peljaran-pelajaran baru. Kadang-kadang, saya jadi tau bagaimana rasanya menjadi orang yang kurang didengar, bagaimana rasanya menjadi orang yang diremehkan, bagaimana rasanya bisa tahu kalau suudzon itu datang lantas saya buru-buru menepisnya. Kadang kala saya berpikir bagaiman jika saya di posisi dia, pasti akan lebih berat. Dan ketika perasaan itu muncul, gairah bersyukur selalu menyala dalam benak. Namun, lagi-lagi saya tidak bermaksud menyalahkan orang lain atau diri saya, saya hanya mencoba memetik pelajaran dari setiap kejadian yang dialami.
Meneteskan air mata itu menjadi jalan yang cukup spontan. Dan, pada akhirnya, tempat saya kembali adalah kepada Allah SWT. Tapi saya takut, jika menjadi hamba yang hanya berkeluh kesah tentang kelemahan diri, kegelisahan hati, begitu suasana berganti saya menjadi lupa pada-Nya. Saya takut akan hal itu. Tetapi Engkau selalu sabar mendengar keluh kesah bahkan gembira ku.
Intinya, meremehkan orang lain adalah perbuatan yang sangat merugikan baik itu untuk diri sendiri atau untuk orang lain. Kadang terlalu sensitif itu tidak bagus. Kadang pemilihan kata dalam berucapa dalah hal yang harus diutamakan dalam berkomunikasi. Kadang orang lain tidak bermaksud untuk meremehkan. Lepas dari itu semua, kita lah yang bisa menemukan pelajaran dari setiap apa yang kita alami. Jikalau merasa salah, cepat-cepatlah minta maaf. Saya pasti bisa menjadi pribadi yang tidak diremehkan orang lain, kadang kita harus menyadari, mungkin di satu sisi seseorang memiliki kekurangan, tetapi cobalah berpikir positif dan melihat kelebihan orang tersebut dari sisi lain. Lihat dari sisi lain. Dengan begitu sikap meremehkan atau perasaan diremehkan bisa disirnakan :) :)
it seems like i hav to practice my ability in writing formal or non formal writing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar